"Oke pak, terima kasih infonya."
Lagi-lagi anak bimbingan saya ini tidak masuk.
Beberapa mingu ini dia memang sering tidak masuk sekolah.
Saya sampai hafal ritme harinya, tiap selasa.
Beberapa mingu ini dia memang sering tidak masuk sekolah.
Saya sampai hafal ritme harinya, tiap selasa.
Alasannya selalu sakit. Mulai dari sakit perut, pusing kepala, sampai badan lemas.
Ternyata usut punya usut setelah diselami, ketidakhadirannya di sekolah adalah karena takut.
Dia merasa takut terhadap guru mapel tertentu karena pernah dimarahi, yang kebetulan jadwalnya adalah selasa.
Intinya dia menghindari hari selasa di jam pelajaran guru ini.
Padahal di hari selasa, ada empat mapel.
Itu artinya dia menghindari sumber masalah di hari selasa dengan mengorbankan mapel yang lain juga.
Kejadian seperti ini sering saya temui di sekolah.
Terlebih pada anak yang pendiam dan kurang mampu bersosialisasi dengan teman sekelasnya.
Terlebih pada anak yang pendiam dan kurang mampu bersosialisasi dengan teman sekelasnya.
Saya jadi ingat masa lalu saya ketika masih remaja,
Ketika ada masalah yang benar-benar membuat saya tertekan dan tidak menemukan seseorang yang tepat untuk menceritakan permasalahan
atau mungkin lebih tepatnya merasa orang lain tidak bisa mengatasi masalah saya. Saya lebih suka menjauh dari sumber masalah dan bahkan menghilang.
Beberapa waktu yang lalu, saya mengambil sampel pada 36 siswa tentang hal apa yang mereka lakukan untuk mengurangi stress.
Berikut ini merupakan 5 hal teratas yang mereka lakukan:
#100harimenulisguru2022
Ketika ada masalah yang benar-benar membuat saya tertekan dan tidak menemukan seseorang yang tepat untuk menceritakan permasalahan
atau mungkin lebih tepatnya merasa orang lain tidak bisa mengatasi masalah saya. Saya lebih suka menjauh dari sumber masalah dan bahkan menghilang.
Beberapa waktu yang lalu, saya mengambil sampel pada 36 siswa tentang hal apa yang mereka lakukan untuk mengurangi stress.
Berikut ini merupakan 5 hal teratas yang mereka lakukan:
- Tidur
- Menyendiri
- Dengerin musik
- Makan
- Nonton (TV, Youtube)
Ke lima cara di atas merupakan cara atau strategi untuk mengurangi stress yang dikenal dengan istilah Coping Mechanism
Tapi ternyata cara-cara di atas menurut Frydenberg, penulis Adolescent Coping Scale, dikatakan sebagai cara-cara yang tidak produktif .
Coping produktif itu adalah bagaimana ketika ada masalah kita masih aktif secara fisik dan terhubung dengan lingkungan sosial.
Bukan malah nggak nyambung ketika diajak ngobrol, lemes tak bergairah, linglung, sering bengong, sensitif.
Saya banget...hehe
Apa saja sih coping yang produktif itu?
- Physical Recreation, berolahraga
- Seek Relaxing Diversion, terlibat dalam kegiatan rekreasi umum (bukan olahraga) sendiri atau bersama orang lain
- Focus on the positive, mengelola untuk tetap berpandangan positif dan tetap ceria
- Accept One's Best Effort, menghargai setiap langkah kecil (usaha) untuk menyelesaikan masalah
- Benefit Finding, mencari hikmah dibalik musibah
- Root-Cause Solving, mencari akar masalah agar tidak terulang
- Social Support, sharing tentang masalah kepada seseorang dan meminta dukungan tentang pengelolaannya
- Focus on Solving the Problem, merefleksi masalah, merencanakan solusi, dan menangani masalah secara sistematis
- Seek Profesional Help, meminta bantuan ahli seperti konselor
- Spiritual Growth, menemukan cara untuk mengubah masalah agar tumbuh secara spiritual dan emotional
Kalau kata Jeff Bezos, presidennya Amazon,
"Stress biasanya disebabkan karena tidak segera melakukan sesuatu terhadap hal yang sebenarnya bisa kita kendalikan.
Jadi, bila aku merasa bahwa sesuatu membuatku stress, itu adalah sinyal peringatan untukku.
Yang berarti bahwa ada sesuatu yang belum kuidentifikasi sepenuhnya yang sebenarnya mengganggu pikiranku, namun aku belum melakukan apapun untuk mengatasinya.
Ternyata segera setelah masalah itu kuidentifikasi dan melakukan langkah kecil pertama,
seperti menelepon seseorang atau mengirimkan email atau apapun yang perlu dilakukan untuk memulai mencari solusi untuk sebuah permasalahan,
walaupun belum langsung terpecahkan, tapi kenyataan bahwa aku telah memulai sesuatu (apapun itu)
dapat mengurangi stress yang disebabkan oleh masalah tersebut
Jadi, stress sebenarnya datang karena sering mengabaikan/menunda masalah yang seharusnya segera diselesaikan."
Namun yang pertama dan paling utama adalah kesadaran diri untuk menerima diri bahwa 'Ok, saya sedang stress'. Dan memahami emosi primer mana (marah, sedih, takut, gembira, jijik, terkejut, malu, tertarik) yang memicu stress. Dengan begitu kita bisa mengambil tindakan yang paling membantu untuk meredakan situasi.
#akumenulisuntukdiridannegeri
hello sehat
Strategi Coping dan Sumber Dayanya
Source :
Catatan Entrepreneur
Changing mindsCatatan Entrepreneur
hello sehat
Strategi Coping dan Sumber Dayanya
0 comments:
Post a Comment