"Ayo tuliskan maximal 10 goal yang ingin kamu capai di tahun 2022?"
"Saya ndak punya keinginan apapun bu!"
"Tentang hal yang kamu minati?"
"(Menggeleng)"
"Tentang hubungan pertemananmu?"
"(Menggeleng)"
"Tentang kesehatanmu?"
"(Menggeleng)"
"Tentang hubunganmu dengan Tuhan?"
"(Menggeleng)"
"Tentang keuanganmu?"
"(Menggeleng)"
"Tentang kelanjutan studi karirmu?"
"(Menggeleng)"
"Sebersitpun ndak ada keinginan?"
"Iya bu, percuma daripada nanti ndak kesampaian bu.. tiwas ingin tok!"
Problem ini ternyata banyak dialami oleh semua orang, termasuk saya. Pengalaman saya sendiri tidak berani menuliskan keinginan karena takut kecewa. Alhasil kehidupan berjalan gitu-gitu saja, tanpa gairah dan warna.
Karena faktanya yang menggerakkan seseorang untuk mau dan rela berbuat lebih adalah karena punya mimpi.
Sekedar membeli sepatu favorite misalnya yang terdengar sepele, seseorang akan rela menyisihkan uang jajannya.
Ternyata yang membuat seseorang takut untuk bermimpi adalah karena mereka menaruh ekspektasi yang tinggi terhadap mimpinya.
Padahal keduanya sangat berbeda. Mimpi berbicara planning. Sedangkan ekspektasi berbicara hasil.
Dan sudah menjadi kodrat bahwa hasil adalah kuasa penuh Tuhan.
Sedangkan planning atau mimpi adalah kuasa manusia.
Manusia hanya diminta untuk berusaha (berproses) dan biarkan Tuhan yang menentukan hasilnya.
Nah dalam proses ini dibutuhkan sebuah ilmu untuk mengantarkan kita pada impian-impian kita.
Karena itu kali ini saya akan merekomendasikan salah satu ilmu yang menurut saya mudah dalam penerapannya yang dirumuskan oleh Agus Setiawan founder baca kilat. Beliau membuat formula bagaimana membuat impian-impian kita menjadi nyata dengan menuliskan tujuan-tujuan yang ingin kita capai secara benar dan tepat. Karenanya dalam hal ini beliau merekomendasikan penggunaan planner yang sudah disusun sedemikian rupa untuk mengukur tingkat ketercapaian goal yang sudah kita buat.
Saya sendiri mendapatkan format planner ini secara gratis di awal-awal kemunculannya. Namun tiap tahun format ini mengalami pembaruan mengingat ilmu selalu berkembang menyesuaikan keadaan dan tentunya berbayar, maklum say,, ilmu itu mahal!
Yang saya rasakan keberadaan format planner ini sangat membantu untuk menyusun prioritas dan menemukan why we chose that one to be priority?
Why saya dan why Anda tentu berbeda. Semakin banyak jawaban kita terhadap why ini, semakin besar power untuk bergerak.
Tapi, saya tidak akan mengulas panjang lebar di sini karena beliau sendiri sudah menjelaskan di channel pribadinya Agus Bacakilat. Bisa check di sana jika tertarik.
Dan kenapa impian harus ditulis?
"Mimpi yaang terus kita pikirkan akan berubah bentuk menjadi rencana.
Rencana yang kita ucapkan akan berubah bentuk menjadi komitmen.
Komitmen yang kita lakukan akan berubah bentuk menjadi kenyataan.
Dengan rencana kita sudah membuat mimpi satu langkah lebih dekat dengan kenyataan."
-William Tanuwijaya pendiri Tokopedia-
#100harimenulisguru2022
#akumenulisuntukdiridannegeri
0 comments:
Post a Comment